Senin, 24 Januari 2011

Sekolah Angker

 
   Hari ini aku bermimpi tentang anak kecil, didalam mimpiku ada seorang anak yang sedang menangis, matanya merah, mukanya pucat pasi, badannya dingin sekali, seperti sesosok makhluk halus.Aku tidak menghiraukan mimpi itu, yang aku pikirkan adalah hari pertama masuk SMA, aku keluar dari kamar, aku langsung menyambar tasku, lalu aku memasuki mobil Ferrari milik Papa.Aku sampai digedung sekolah yang sudah tua, akan tetapi masih terlihat bersih, aku memasuki kelas 10-1, kelas itu sangat tua, aku duduk dibangku pojok dekat dinding, didinding itu ada beberapa bercak darah, dan ada tuliasan dari darah “Tolong Aku !” aku langsung merinding, lalu aku pergi keluar kelas.Aku pergi ketaman sekolah, disana ada anak perempuan yang cantik, dia sekelas denganku, dan namanya Violet
“Hai Violet, salam kenal”sapaku
“Dari mana kamu tau namaku ?”tanyanya heran
“Dari bajumu, namaku Dhean”jawabku sambil memperkenalkan diri
“Oh…., salam kenal Dhean”sapanya balik, lalu kami memasuki kelas bersama, aku senang bisa mempunyai teman dihari pertama masuk, tetapi aku tidak tau, apakah kami akan jadi sahabat ? Violet dan aku berbincang-bincang dibangkunya
“Dhe, bangku kamu dimana ? Aku mau sebangku denganmu”tanya Violet
“Bangkuku dipojok sana”jawabku sambil menunjukkan bangku yang aku duduki
“………”kata Violet tak berkutik, ia seperti sedang memikirkan sesuatu
"Kenapa Vio ?”tanyaku
“E..anu itu m… a..ku r..asa.. lebih b..aik k..kamu p..i..ndah da..ri si..situ de..h”jawabnya gugup, atau mungkin takut
“Kenapa aku harus pindah ?”tanyaku heran, ada apa dengan Vio
“Sudah kamu pindah kesini saja, aku mohon, aku tidak mau kamu terluka disana”jawabnya memohon
“Ah.. sudahlah aku duduk disana saja, tidak apa kok”kataku santai saja, sebenarnya dadaku sudah berdetak dengan kencangnya.Bel sekolah berbunyi, aku langsung duduk dibangkuku sendiri, Vio terus menatapku, atau mungkin menatap bangkuku ? Selama pelajaran, rasanya tidak nyaman, saat aku mau mencatat pelajaran yang ada dipapan, tiba-tiba bukuku ada tulisan berwarna merah “Hallo Dhe, Kamu mau jadi temanku ? Aku akan menjagamu kapan saja, kamu maukan ? Aku Silvi, ayo main denganku dialamku, tetapi kamu tidak akan kembali, aku akan kasi sebuah benda arti persahabatan kita, didalam tasmu” aku langsung merinding, aku mengecek tasku, ternyata benar didalam ada sehelai selendang berwarna biru, dan ada kertas bertulisan “Ini, ambillah, sekarang kamu jadi sahabatku, beberapa minggu lagi, aku akan menjemputmu” aku langsung merinding.
  Bel pulang berbunyi, aku keluar dari kelas, apa yang harusku lakukan ? Vio mengejarku
“Dhe, sudahku bilang jangan duduk disana, aku tau semuanya, aku punya indra ke-6, aku dapat melihat, merasakan, dan berbicara pada makhluk halus, kamu mengerti sekarang, aku tau semuanya selama tadi kamu dikelas, dia meminta menjadi temanmu, dan kamu mau !”kata Vio, aku takut sekali
“Apa yang harus aku lakukan Vi ?”tanya sedih
“Itu semua salahmu, siapa suruh kamu mengambil selendang itu !”jawab Vio, dia terlihat kesal sekali
“Kamu jangan marah Vi, aku bingung, ku mohon, aku butuh bantuanmu”mohonku memelas
“Hanya satu cara, kamu harus cari tau siapa Silvi itu !”jawab Vio mantap, lalu kami pergi keperpustakaan sejarah, aku mencari buku tentang sekolahku, ketemu !
“Vi, ini bukunya”kataku
“Ayo baca”kata Vio mantap, lalu kami membuka halaman pertama
“SMA 1 dikenal dengan keangkerannya, diberita tersebar tentang SMA ini, dahulu pada tahun 1999 terjadi kebakaran, disebabkan terjadinya korsleting, korbannya adalah para guru dan siswa, salah satu korbannya adalah  Cindy, yang mati mengenaskan, dikabarkan bahwa sampai sekarang arwahnya masih bergentayangan, lalu pada tahun 2000 terjadi pembunuhan  yang mengenaskan, kebanyakan siswa perempuan diperkosa dahulu, lalu dibunuh, salah satu korban yang dikabarkan masih gentayangan adalah Silvi, dan 2 sahabatnya Fania dan Gisela, mereka gentayangan kerena dendam yang mereka rasakan belum hilang, dikabarkan mereka selalu mencari korban yang duduk dipojok kanan, yang dahulu dipakai para pembunuh untuk memperkosa mereka, dan juga tempat pembunuhan” aku merinding membaca berita itu, apa aku akan jadi teman mereka, dan apakah aku tak akan bertemu semua orang yang aku cintai lagi ? Aku binggung setengah mati.Stop dulu ya kehabisan akal ni -_- ntar tunggu dipart ke 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar